Jumat, 28 Juni 2013

Pendidikan Sepanjanng Hayat


PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
       Manusia  adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang. Ia ingin mencapai suatu kehidupan yang optimal. Selama manusia berusaha untuk meningkatkan kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya, secara sadar atau tidak sadar, maka selama itulah pendidikan masih berjalan terus.
      Pendidikan sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia transformasi,dan di dalam masyarakat yang saling mempengaruhi seperti saat zaman globalisasi sekarang ini.Setiap manusia dituntut untuk menyesuaikan dirinya secara terus menerus dengan situasi baru.Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kkritik yang dilontarkan  pada sekolah.Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup-kebutuhan hidup iatau tuntunan manusia yang makin meningkat.Pendidikan di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanka-kanak sampai dewasa,tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang pesat.Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel.Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus menerus.
       Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat.Philip H.Coombs(Uyoh Sadulloh ,1994:65),mengemukakan beberapa bentuk pendidikan di masyarakat  antara lain:
a.Program  persamaan bagi mereka  yang tidak pernah bersekolah atau putus sekolah                 b.Program pemberantasan buta huruf                                                                                                 c.Penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah                                                                            d.Kelompok pemuda tanie.Perkumpulan olahraga dan rekreasi                                                               f.Kursus-kursus keterampilan
       Terjadinya suatu perubahan pandangan pendidikan ke arah Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH),karena:                                                                                                                                                             a.Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat dilandasi alasan bahwa:                                                                                                              1.Program persamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus sekolah 2.Program pemberantasan                                                                                              3.Penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah
4.Kelompok pemuda tani                                                                                                      5.Perkumpulan olah raga dan rekreasi                                                                             6.kursus-kursus keterampilan
       Terjadinya suatu perubahan pandangan pendidikan ke  arah Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH),karena :
a.Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat dilandasi alasan bahwa :
    1.Semakin banyaknya keluaran dari system persekolahan (system pendidikan formal)yang ingin melanjutkan pendidikan ,
    2.Cepatnya perkembangan pengetahuan baru meningkatnya kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan masan.
b.Pendidikan Sepanjang Masa di pandang sebagai hal yang melatar belakangi kebutuhan system pendidikan  secara keseluruhan yang dapat merespon kebutuhan dan tujuan dasar bidang sosial ekonomi,politik dan kebudayaan.
c.Banyaknya hasil penelitian tentang sekolah yang antara lain menyatakan “Bahwa system pendidikan dewasa ini tidak sesuai sebagaimana yang diharapkan”.
d.Peningkatan kuantitas dan kualitas sekolah tidak membantu memecahkan pemenuhan kebutuhan  hidup ,dan perbaikan system sekolah hanya menguntungkan mereka yang sudah mendapat kesempatan sekolah,sedang di luarnya masih banyak berjuta-juta anak yang menunggu kesempatan ini.Dalam rangka ini fungsi guru adalah membantu anak untuk mengetahui sesuatu yang ada dalam dirinya.
e.Keterbatasan system persekolahan yang telah mempaketkan atau membakukan sehingga para siswa menerima pengetahuan dengan keahlian yang telah terpilihkan dan dengan resiko dapat digunakan/tidak setelah akhir studinya.Di sisi lain system persekolahan,mengharuskan siswa berada di dalam bentuk menyeluruh dan keahlian yang sejenis sehingga terasing dari pengetahuan dan keahlian lain.
     Konsep /teori Pendidikan Belajar Sepanjang Hayat sehingga berbeda dengan dimensi pendidikan sekolah adalah sbb:                                                                                                                                                                   Asas pendidikan seumur  hidup itu merumuskan suatu asas bahwa pendidikan merupakan suatu proses kontinyu ,yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal,Proses pendidikan ini tidak hanya terbatas pada bangku sekolah ,tetapi juga mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal baik yang berlangsung dalam keluarga ,dalam pekerjaan dan dalam kehidupan bermasyarakat.inilah yang membedakan konsep Pendidikan Seumur Hidup sehingga berbeda dengan pendidikan sekolah .Implikasi bag pengembangan pendidikan sekolah dan pendidikan yang di masyarakat adalah sebagai berikut .Implikasi di artikan sebagai akibat langsung  atau konsekuensi dari suatu keputusan ,tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.
     Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dihidupkan dalam proses pengembangan pendidikan sekolah (belajar mengajar) yakni :
1.Perkembangan peserta didik,yaitu salah satu nilai mendasar dalam menumbuhkan perkembangan diri anak adalah rasa keperayaan diri.
2.Kemandirian anak,yaitu kemampuan anak untuk menentukan diri,pendapat maupun penlaian atas diri dan realitas sosial harus dihargai
3.Vitalis model hubungan demokrasi,yaitu yang diberlakukan dalam proses belajar mengajar bukan sikap otoriter ,yang menempatkan guru sebagai lawan dari guru,melainkan sikap partisipatif dan kooperatif.
4.Vitalisasi jiwa eksploratif,dalam kerangka ini ,jiwa eksploratif sangatlah penting mendapat ruang gerak .Daya kritis anak,semangat mencari,menyelidiki dan meneliti perlu di tumbuhkan .Hal inilah sebagai basis lahirnya kreativitas
5.Kebebasan.ada dua hal mengapa kebebasan di pelukan ,pertama:kebebasan merupakan hak asasi manusia yang mendasar ,artinya hak untuk bicara ,berkreasi merupakan bagian dari hak asasi manusia ,kedua :kebebasan merupakan syarat untuk perkembangan.Anak-anak yang selalu di kekang dengan sikap otoriter tidakmungkin akan bisa berkembang secara kritis,apalagi mampu berkreasi ,selain memiliki ketergantungan yang mutlak ‘
6.Menghidupkan pengalaman anak P:pengalaman anak harus diperhatikan karena anak didik akan lebih tertarik dan mengikutkan hatinyadalam kegiatan belajar kalau apa yang di termanya terkait dengan dunia nyata.
7,Keseimbangan pengembangan aspek personal dan sosial ;keseimbangan individualitas dan sosial akan melatih peserta didik untuk mampu bekerjasa dalam masyarakat,dan anak akan lebih terlatih untu k mampu membiasakan diri hidup dalam kompetisi yang sehat dengan semangat solider an saling menghargai .
8.Kecerdasan emosional dan spiritual:kecerdasan anak perlu ditumbuh kembangkan dalam pembelajaran .Ini justru sangat penting karena kecerdasan emosi memungkinkan peserta didik mampu menumbuhkan sikap empati dan kepedulian ,kejujuran ,tenggang rasa ,pengertian dan integritas diri serta keterampilan sosial yang merupakan landasan bagi tumbuhnya kesadaran moral anak.
    
                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar